Tragis! Seorang Pelajar Tewas Akibat Tawuran Antar Sekolah di Lampung
Kabar duka kembali menyelimuti dunia pendidikan di Lampung. Seorang pelajar tewas setelah terlibat dalam aksi tawuran antar sekolah yang terjadi di Jalan Pramuka, Bandar Lampung, pada Jumat sore, 25 April 2025, sekitar pukul 16.30 WIB. Insiden tragis ini melibatkan sejumlah siswa dari dua sekolah menengah kejuruan (SMK) yang berbeda dan menyebabkan satu nyawa pelajar tewas di lokasi kejadian akibat luka parah yang dideritanya.
Menurut keterangan saksi mata, seorang warga sekitar bernama Rina (38), perkelahian antar kelompok pelajar tewas ini terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung sangat cepat. “Saya sedang melintas, tiba-tiba melihat banyak anak muda berlarian sambil membawa senjata tajam seperti celurit dan kayu. Suasananya sangat mencekam, dan tidak lama kemudian saya melihat satu orang tergeletak di jalan,” ujarnya dengan nada prihatin. Warga lainnya segera menghubungi pihak kepolisian setelah melihat korban yang sudah tidak bergerak.
Petugas dari Polsek Kedaton dan Tim Inafis Polresta Bandar Lampung segera tiba di lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengidentifikasi korban. Korban diketahui bernama Andre (17), seorang siswa kelas XI dari salah satu SMK di Bandar Lampung. Dari hasil pemeriksaan awal, korban mengalami luka tusuk yang cukup dalam di bagian dada yang diduga menjadi penyebab utama pelajar tewas tersebut.
Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Anwar Sanusi, S.I.K., saat memberikan keterangan pers pada Sabtu, 26 April 2025, membenarkan adanya insiden tawuran yang mengakibatkan seorang pelajar tewas. “Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Saat ini, kami sedang melakukan penyelidikan intensif untuk mengidentifikasi dan menangkap para pelaku yang terlibat dalam tawuran maut ini,” tegas Kombes Pol Anwar. Beliau menambahkan bahwa pihaknya telah mengamankan beberapa saksi di lokasi kejadian untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Lebih lanjut, Kombes Pol Anwar mengimbau kepada pihak sekolah dan orang tua untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas siswa di luar jam sekolah. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung untuk mencari solusi preventif agar kejadian serupa tidak terulang kembali. “Tawuran antar pelajar ini bukan hanya merugikan diri sendiri dan keluarga, tetapi juga mencoreng citra pendidikan di Lampung,” ujarnya. Jenazah pelajar tewas tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek untuk dilakukan autopsi. Kasus ini menjadi pukulan telak bagi dunia pendidikan dan menuntut adanya tindakan tegas serta upaya bersama dari berbagai pihak untuk mencegah terjadinya kekerasan di kalangan pelajar.